- Back to Home »
- Pemalsuan Bahan Pakan dan Cara Pengujian »
- Pemalsuan Bahan Pakan dan Cara Pengujian
Posted by : Unknown
Jumat, 21 April 2017
PEMALSUAN PADA BAHAN PAKAN
1.
Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan bahan pakan sumber protein, pemalsuan yang biasa
dilakukan pada tepung ikan adalah mencampurnya dengan menggunakan dedak yang
kadar proteinnya hanya sekitar 11%, sehinnga menurunkan mutu tepung ikan
tersebut.
2. Bungkil
Kedelai
Bugkil kedelai memiliki kandungan protein tingi dan mudah dicerna serta kaya asam amino esensial. Sebagian bungkil kedelai yang beredar di pasar tidak murni lagi, sebagai
contoh nya adalah terdapat campuran CaCO3 (calcium carbonat) dan ada
jga yang dicampur dengan tanah.
3. Jagung
Jagung merupakan bahan pakan berbentuk butiran yang banyak mengandung karbohidrat sebagai
sumber energi. Jagung giling yang beredar di
pasar banyak pemalsuan yaitu banyak dicampur dengan dedak jagung sehingga
kualitasnya menurun. Jagung giling yang dicampur dengan dedak
jagung, jelas butirannya lebih sedikit dan lebih ringan bila dibandingkan
dengan basil giling dan jagung murn.
4. Dedak Padi
Dedak padi adalah hasil sisa dari penumbukan atau penggilingan padi. Dedak
sendiri dibagi menjadi tiga golongan yaitu dedak kasar, dedak halus biasa,
dedak bekatul/luteh. Dalam pemiihan dedak harus hati-hati karea sering
dedak di palsukan dengan sekam yang di giling halus.
PENGUJIAN KUALITAS BAHAN PAKAN
1. Cara pengujian fisik
Pengujian
secara fisik dapat dilakukan dengan panca indra dengan cara melihat kondisi
fisik suatu bahan pakan. Pengujian fisik dibedakan menjadi dua, yaitu fisik
kualitatif dan fisik kuantitatif
a. Fisik kualitatif
- Dengan indera penglihatan : Mengetahui sifat fisik dan karakteristik masing bahan pakan lewat mata
yaitu warna, bentuk, ukuran, partikel dan ada tidaknya pemalsuan.
-
Indera penciuman : bau sedap, segar, manis, apek, tengik, kecut dan busuk.
-
Indera cicip : Rasa tawar, asin, pahit, manis dan masam.
- Indera raba : Lewat tekanan ujung jari berupa keras, rapuh, kenyal, lunak,
lemas dan lekat. Biasanya dapat diketahui tingkat kekeringan bahan pakan
- Fisik kualitatif dengan indera dan alat bantu : biasanya digunakan
stereomikroskop/kaca pembesar (jika pengujian secara kualitatif dengan panca
indera mengalami kesulitan misal untuk bahan pakan yang ukurannya kurang dari
20 mesh)
b. Fisik Kuantitatif
Pengujian kuantitatif
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pemalsuan dan mengetahui seberapa
banyak subalan yang terdapat didalamnya.
a. Faktor bahan
Diawali dengan pengujian kualitatif dengan stereomikroskop yang dilengkapi dengan
kaca slide dengan garis-garis 100 segiempat yang terdiri dari 10 baris dan 10
kolom. Bila dari pegujian kualitatif tersebut diketahui bahan subalan/palsu
maka uji lanjut dengan faktor bahan. Bila bahan subalan berupa sekam disebut
faktor sekam
b. Teknik pemisahan
Ada 2 metode
- Pemisahan berdasarkan ukuran partikel : dengan menggunakan berbagai ukuran
ayakan dalam mesh. Terdapat empat kelompok partikel yaitu pertikel tidak lewat
ayakan ukuran 20 mesh, partikel lewat 20 mesh, partikel lewat 20 mesh tetapi tidak
lewat 40 mesh, ukuran 40 Mesh sampai dengan 60 mesh dan ukuran lebih besar dari
60 mesh.
- Pemisahan berdasarlkan bobot partikel
(pemisahan apung)
Metode pemisahan ini dilengkapi dengan berbagai alat yang lain dan pelarut
organik dan pelarut paten khusus. Beberapa pemisahan apung yang sering
digunakan adalah sekam dengan bekatul, tongkol jagung giling dengan jagung
giling
2. Cara Pengujian kimia
a. Pengujian kimia
kualitatif
Untuk mengetahui ada
tidaknya suatu nutrien organik atau anorganik dalam suatu bahan, misal uji
nutrien anorganik dengan uji noda
b. Pengujian kimia
kuantitatif
-
Analisis proksimat
-
Analisis van soest
-
Analisis mineral menggunakan AAS
-
Aanalis Vitamin Analisis Asam Amino